Kamis, 03 April 2014

Mengenal Masjid Jami Zaman Belanda

Letaknya yang strategis, menjadikan Masjid Jami Matraman di Jalan Mataram, Kelurahan Pegangsaan, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat tidak pernah sepi dari pengunjung yang ingin salat. Terlebih saat Ramadan, berbagai kegiatan sudah disiapkan untuk menghidupkan suasana ibadah dalam masjid.

Sebelum menjadi masjid agung pertama dan dipugar pada kurun 1955-1960 dan dilanjutkan tahun 1977, Masjid JamiMatramanawalnya merupakan gubuk kecil yang dibangun pasukan Sultan Agung selama menyerang pasukan Belanda. Ada dua fungsi utama gubuk tersebut, sebagai tempat salat dan penyusunan strategi perang.

Jejak Sultan Agung Mataram di Masjid Jami Matraman

Sebagai daerah yang pernah diserang Sultan Agung Mataram pada April 1628-Mei 1629 saat memerangi VOC, Jakarta atau Batavia kala itu disebut, menyimpan banyak peninggalan sejarah tentang kebesaran raja Jawa tersebut. Karena itu, tak heran jika sejumlah kesenian ataupun peninggalan bersejarah di Jakarta terselip jejak bekas pasukan Sultan Agung Mataram yang dulunya terkenal di tanah Jawa dan Nusantara.

Di bidang kesenian misalnya, pengaruh Sultan Agung dapat dilihat dengan keberadaan Wayang Orang Betawi yang merupakan hasil akulturasi budaya Betawi dengan budaya Jawa. Begitu pun di bidang keagamaan, bekas pasukan Sultan Agung Mataram memiliki kontribusi cukup besar dalam pengembangan agama Islam dengan didirikannya Masjid Jami Mataram yang kini berubah nama menjadi Masjid Jami Matraman.